Bidik Indonesia News, Depok -Gelaran Musyawarah Daerah Komite nasional Pemuda Indonesia (KNPI)Depok yang diadakan di Wisma Kinasih Cilangkap Selasa 21 Desember 2021 berlangsung ricuh dan berhenti ditengah jalan.Hal ini terjadi diakibatkan oleh pimpinan sidang yang tidak aspiratif terhadap intrupsi dan usulan peserta Musda,Selasa (21/12/2021).Musda KNPI dilanjut hari ini 22 Desember 2021,Pukul 13.00 Wib Sampai Selesai.
Pada awalnya Musda KNPI yang diikuti oleh 63 OKP sekota Depok dan 11 PK KNPI kecamatan serta 11 Peninjau ini berlangsung lancar dan kondusif. Musda dibuka oleh Ketua DPD KNPI jawabarat dan juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata,Perwakilan Dandim dan Polres Depok serta sejumlah Undangan Lainnya. Dalam Sambutannya Kadisporyata yang hadir mewakili Pemkot Depok berharap Musda menghasilkan program-program yang inovatif bagi kemajuan Pemuda “selamat melaksanakan Musda untuk KNPI Depok,dan atas nama pemerintah kami haturkan terimakasih kepada ketua KNPI periode 2017-2021 beserta jajaran yang telah menjalankan tugas dengan baik,semoga periode berikutnya lebih baik lagi” ujar H.Dadan Rustandi ST.
Selesai acara pembukaan,Musda dilanjutkan dengan sidang-sidang pleno antara lain mengesahkan tatib,memilih pimpinan sidang,mendengarkan Laporan Pertanggungjawaban pengurus lama,membentuk komisi-komisi program kerja,memilih Ketua Baru,menyusun Formatur dll. Semula acara acara tersebut berlangsung lancar,namun ketika memasuki sidang memilih ketua baru terjadilah kekisruhan itu. Diawali oleh Stering comite(SC) yang melaporkan pada pimpinan sidang bahwa ada 4 Kandidat yang mendaftar, yakni Eric Yansen,Ass-Shidhiq,Indra Prabhata,dan Army Mulyanto,dengan masing-masing calon mendapat dukungan sejumlah pengurus PK KNPI kecamatan dan OKP sebagai salah satu syarat pendaftaran.
Namun SC diduga dengan cara sepihak mengeliminasi 3 calon dan hanya meloloskan Army dengan alasan calon lain tidak cukup dukungan dan ada dukungan ganda,tetapi tidak dijelaskan yang mana yang dukungan ganda dan ketika peserta sidang menanyakan tidak digubris, malah dengan serta merta pimpinan sidang langsung mengesahkan calon tunggal dan menyatakan aklamasi. Interupsi yang dilakukan peserta terhadap ketuk palu yang dilakukan pimpinan sidang juga diabaikan,ketua PK Beji yakni Waffa Alhasanah dengan tegas menyatakan ini tidak benar. ” Intrupsi pimpinan sidang,saya tidak setuju,jangan main ketuk palu saja,” tegasnya, Namun pimpinan sidang tidak menggubrisnya.
Begitupun intrupsi yang dilakukan oleh OKP Gemapsi dan OKP Gema Keadilan tidak digubris oleh pimpinan Sidang. Yang lebih parah lagi,waktu penentuan calon ketua ini,banyak peserta sidang yang belum masuk ruangan,karena memang habis istirahat,sehingga yang ada dalam ruangan belum mencapai Quorum.hal inilah yang mengakibatkan peserta sidang yang masih diluar merangsek masuk,terjadilah kekisruhan itu sehingga OC,SC dan pimpinan sidang keluar ruangan dan tidak melanjutkan agenda Musda. Kejadian ini disikapi tegas oleh 43 OKP peserta Musda,dikarenakan sidang-sidang Lanjutan belum terlaksana maka 43 OKP tersebut bersepakat untuk melanjutkan Musda pada hari ini Rabu 22 Desember ditempat yang sama dan akan dimulai pukul 13.00 Wib.
“Saya sangat sesalkan kejadian ini,OC dan SC serta pimpinan sidang harus bertanggung jawab,Dan Musda kami anggap belum selesai” ujar Faulia Miranda yang menjabat Ketua PK Cipayung (*)