KUALA TUNGKAL – Angka kecelakaan lalu lintas atau peristiwa laka lantas di Kabupaten Tanjab Barat mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2023 mencapai 103 kasus.
Jumlah tersebut meningkat jika dibanding pada tahun 2022 berjumlah 68 kasus, artinya terjadi peningatan sekitar 51,4 persen.
Kapolres Tanjab Barat, AKBP Padli, SH, SIK, MH mengatakan kebayakan dari pengendara yang mengalami laka lantas tersebut diantaranya yakni karena kecerobohan para pengendara saat berkendara (human error).
“Meski jumlah kasusnya meningkat, namun angka kematian akibat laka lantas juga berkurang, 2022 terdapat 38 meninggal, tahun ini ada 37 orang yang meninggal,” ungkap AKBP Padli saat menggelar Rilis Akir Tahun 2023 di Halaman Mapolres Tanjab Barat, Minggu (31/12/23).
Lanjut Kapolrs, memaparkan peristiwa lakalantas di Tanjab Barat terbanyak terjadi di jalan Lintas Timur sebanyak 57 kasus, jalan Kuala Tungkal-Jambi 34 kasus dan dalam Kota Kuala Tungkal 12 kasus.
Selain korban meninggal dunia, jumlah korban yang mengalami luka ringan juga cukup tinggi, capai 155 orang, dengan korban luka berat sebanyak 7.
Sementara kerugian materil akibat kecelakaan lalu lintas selama 2023 mencapai sekitar Rp 1.198.500.000 miliar.
“Angka pelanggaran lalulintas juga terjadi peningkatan tahun lalu 1.267 kasus, lalu di tahun ini terdapat 2.529 pelanggaran atau meningkat 99,69 persen,” sambungnya.
Dikatakan Kapolres, terkait hal itu perlu adanya upaya penekanan angka laka lantas. Perlu upaya untuk pendidikan ke masyarakat (dikmas). Dimana laka lantas yang terjadi, bisa diminimalisir danfatalitas korban bisa dikurangi.
“Kasus kecelakaan lalu lintas ini jadi perhatian kami, karena itu kami mengimbau masyarakat dan pengguna jalan untuk lebih mematuhi aturan lalu lintas guna menjaga keselamatan bersama di jalan raya,” imbaunya.
Sementara, mengurangi angka kecelakaan di wilayah Tanjab Barat, Satlantas Tanjab Barat terus melakukan melakukan sosialisasi tertib berlalu lintas, edukasi terhadap sekolah-sekolah dan masyarakat.