Kembali Terjadi Tongkang Tabrak Jembatan di Batanghari, Ditpolairud Polda Jambi Panggil Pemilik Torehkan Prestasi Jadi Pelatih Taekwondo, Dansat Brimob Polda Jambi: Suatu Kehormatan dan Kebanggaan Korps Brimob  Rumah Ketua DPW Partai Aceh (PA) Dilempar Bom Molotov  Saat Sidak Di Pasar Villa Kenali, Kapolsek Kota Baru Dapati Harga Kebutuhan Pokok Berangsur Turun.  Gubernur Al Haris Gelar Rapat Optimalisasi Angkutan Batubara Melalui Sungai

Home / Berita

Senin, 30 September 2024 - 19:09 WIB

Eks Anggota Kelompok JAD Abu Hamzah : Radikalisme dan Terorisme dapat Memecah Belah Umat

Aceh – Bek sampe ureung Aceh di peu hanco sebab dengan na beda pilihan dalam Pilkada enteuk, Aceh beu damai dan mendukung pemerintah dalam mensuksekan Pilkada Serentak Tahun 2024., hal ini disampaikan oleh Yusandi als Azzam eks Napiter Kelompok JAD Abu Hamzah di Kota Banda Aceh, pada hari Senin (30/9/2024).

 

Pernyataan ini disampaikan Yusandi sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat Aceh yang sebentar lagi akan mengikuti Pilkada Serentak Tahun 2024. Walaupun nanti beda pilihan, diharapkan tidak terjadi perselisihan. Untuk Paslon yang berkompetisipun harus bersaing dengan sehat, jangan hanya demi kepentingan politik pribadi, malah memecah belah masyarakat.

BACA LAINNYA  Edi Purwanto Terima Audiensi Masyarakat Pematang Bedaro Soal Konflik Lahan

 

Meskipun sebagai ajang untuk menyalurkan aspirasi rakyat, Pilkada sering kali diiringi oleh potensi terjadinya kecurangan. “Kecurangan dalam Pilkada dapat menghancurkan esensi demokrasi dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap proses politik” sebutnya.

 

Yusandi, yang pernah terlibat dalam pelatihan kelompok teroris JAD Abu Hamzah, meminta masyarakat tetap waspada akan munculnya paham intoleransi, radikalisme dan terorisme yang peluang berkembang dimasyarakat masih cukup terbuka, apalagi disertai pesatnya perkembangan teknologi. Karena berdasarkan pengalaman pribadi juga terpapar dari media sosial.

 

Menurut Yusandi, selama intoleransi dan radikalisme masih ada di tengah kehidupan masyarakat, maka individu maupun kelompok radikalisme juga bisa dipastikan akan terus muncul. Pengalaman saya pribadi, Jihad fisik tidak sesuai untuk dilaksanakan di Indonesia. Selama ini sudah salah jalan, karena merugikan masyarakat, bahkan sesama umat muslim. Karena itu, saya menolak adanya paham intoleransi, radikalisme maupun terorisme di Indonesia, khususnya di wilayah Aceh.

BACA LAINNYA  Komplotan Pencuri Kabel Listrik Milik PLN di Merangin Ditangkap

 

Pemerintah bersama Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Agama, harus bersama-sama untuk mencegah berkembangnya paham intoleran dan radikal, serta ikut mensukseskan Pilkada Serentak Tahun 2024 dengan aman dan damai.

Share :

Baca Juga

Berita

BREAKING NEWS : Kebakaran Hanguskan Rumah Penduduk di Teluk Nilau

Berita

Antisipasi Gangguan Kamtibmas di Kota Palembang, Kapolda Sumsel Turun Langsung Patroli Gunakan Sepeda Motor 

Berita

Yelloween Party 2024

Berita

Bhayangkari Cabang Tanjabtim Dan Pengurus Kunjungi Gereja Di Dendang

Berita

Danrem 042/Gapu Pimpin Ziarah Rombongan Dalam Rangka HUT Kodam II/Sriwijaya di TMP Satria Bhakti

Berita

Danrem 042/Gapu Bersama Dandim 0419/Tanjab Bertekat Menyejahterakan Petani Melalui OPLA di Kabupaten Tanjab Timur

Berita

PPK Kecamatan Sungai Gelam Laksanakan Tes Wawancara Untuk Calon PPS Pemilu Tahun 2024

Berita

Peduli Lingkungan, Kapolda Jambi Turun Langsung Bersihkan Sampah di Aliran Sungai Tanjab Barat