JAMBI – Kepolisian Daerah Jambi menggelar Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) dengan melakukan razia di tempat-tempat penginapan seperti kos-kosan, Hotel dan titik-titik yang rawan terjadinya tindak kriminal yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat pada malam hari serta membuat situasi kamtibmas di Provinsi Jambi tidak kondusif.
Kali ini, menjelang bulan Suci Ramadhan yang dipimpin Kanit I Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi AKP Irwan, Operasi Pekat Polda Jambi yang terdiri dari Brimob, Shabara, Ditlantas, Ditreskrimum, Biddokkes melakukan penyisiran ke tempat-tempat yang menjadi titik rawan terjadinya tindak kriminalitas yang dapat mengganggu kondusivitas masyarakat.
” Malam ini kita melakukan patroli hunting dengan menyisir beberapa tempat yang menjadi perkumpulan para gerombolan bermotor,” ungkapnya, Jum’at malam (10/3/23).
Dijelaskan AKP Irwan bahwa menekan angka kriminalitas pada saat malam hari juga termasuk penyakit masyarakat karena selain membahayakan orang lain juga termasuk aksi tindak kriminal yang dapat mengganggu kondusivitas di tengah masyarakat.
” Penyakit masyarakat itu bermacam-macam, diantaranya adalah Judi, Narkoba, Miras, Seks bebas dan tindakan kriminal lainnya termasuk mengantisipasi terjadinya gerombolan bermotor, ” lanjutnya.
Lebih lanjut, AKP Irwan menyebutkan bahwa beberapa titik yang biasa dijadikan tempat berkumpul dan berkerumun para pemuda-pemuda melewati jam malam seperti di Tugu Keris, Bandara, Taman Rimba, Makalam, kantor Gubernur hingga tempat-tempat sepi yang menjadi titik rawan terjadinya tindak kriminal kita lakukan patroli.
” Biasanya malam libur kalangan anak muda sering berkumpul lewat larut malam, sehingga kita mencegah jangan sampai pada saat berkumpul mereka mabuk-mabukan dan melakukan tindak kriminal, ” sambungnya.
Sesuai instruksi Pak Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono bahwa kita akan terus menjaga situasi kamtibmas di Provinsi Jambi agar tetap kondusif, apalagi sebentar lagi kita akan melaksanakan Ibadah Puasa, sehingga dalam melaksanakan ibadah masyarakat bisa tenang dan tidak takut dengan issue yang membuat keresahan di masyarakat. (Syah)
