Torehkan Prestasi Jadi Pelatih Taekwondo, Dansat Brimob Polda Jambi: Suatu Kehormatan dan Kebanggaan Korps Brimob  Rumah Ketua DPW Partai Aceh (PA) Dilempar Bom Molotov  Saat Sidak Di Pasar Villa Kenali, Kapolsek Kota Baru Dapati Harga Kebutuhan Pokok Berangsur Turun.  Gubernur Al Haris Gelar Rapat Optimalisasi Angkutan Batubara Melalui Sungai Sambut Tahun Baru 2024, Yamaha Luncurkan LEXi LX 155 “Simple but MAXi”

Home / Berita

Selasa, 21 Maret 2023 - 09:36 WIB

OJK Optimis Asean Menjadi Episentrum Pertumbuhan Ekonomi

Bidik Indonesia News, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku Ketua ASEAN Capital Market Forum (ACMF) 2023 optimis ASEAN dapat menjadi kawasan ekonomi dengan pertumbuhan yang cepat, inklusif dan berkelanjutan.

 

Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi pada penyelenggaraan the 38th ACMF Chairs Meeting secara hybrid di Yogyakarta, Senin (20/3).

 

“Mendekati tahun 2030, kita harus dapat merealisasikan komitmen nasional NDC (Nationally Determined Contributions) pada pengurangan emisi Gas Rumas Kaca (Greenhouse Gas), pencapaian target NDC menuju net zero emissions, dan yang menjadi kunci utama adalah transisi ke ekonomi rendah karbon, khususnya pada 6 sektor fokus yang diprioritaskan dalam the ASEAN Taxonomy Version 1,” kata Inarno.

 

 

Lebih lanjut Inarno meyakini ACMF sebagai kelompok regulator Pasar Modal dapat berkontribusi dalam proses transisi ke ekonomi rendah karbon, karena proses tersebut membutuhkan infrastruktur, teknologi, dan pembiayaan.

 

ACMF juga akan memperkuat perannya untuk mendukung transisi ke ekonomi rendah karbon dengan mengembangkan pedoman transisi yang akan memandu perusahaan agar proses transisi tersebut transparan dan kredibel.

BACA LAINNYA  Jelang Natal dan Tahun Baru 2022, Kapolda Jambi Bersama Gubernur dan Danrem Sidak Pasar Angso Duo 

 

Selain itu, dalam pertemuan hari ini juga dibahas mengenai pengembangan pedoman Voluntary Carbon Market (VCM) yang berfokus pada aspek pengungkapan (disclosure) dan transisinya.

 

 

“Untuk dua topik penting tersebut, pedoman transisi dan pedoman VCM, kami meminta dukungan dari semua anggota untuk memastikan target yang telah ditetapkan dapat tercapai,” kata Inarno.

 

ACMF akan terus memperkuat kolaborasi dengan ISSB (International Sustainability Standards Board) dalam mendorong corporate sustainability disclosure, membangun awareness, meningkatkan kompetensi teknis, dan meningkatkan transfer pengetahuan.

 

Dalam memanfaatkan kolaborasi formal ACMF-ISSB ini terdapat program peningkatan kapasitas untuk regulator dan persiapan pelaporan keberlanjutan yang menjadi prioritas ACMF, sebelum publikasi dan penerapan standar ISSB.

 

Tahun ini ACMF juga menantikan peluncuran the Sustainable Finance Knowledge Hub, the ASEAN Green Lane dan publikasi Revisi ACGS (ASEAN Corporate Governance Scorecard) yang menggabungkan elemen keberlanjutan agar selaras dengan OECD Principles yang telah direvisi.

 

Berdasarkan data the ASEAN Green, Social, and Sustainability Bond Standards yang diperkenalkan pada 2017 dan 2018, per 15 Maret 2023, obligasi/sukuk hijau, sosial, atau berkelanjutan berlabel ASEAN telah diterbitkan dengan nilai sebesar US$38,06 miliar.

BACA LAINNYA  Tak Hanya Hentikan Sementara Aktivitas Angkutan Batu bara, Ditlantas Polda Jambi Turut Lakukan Pembatasan Angkutan barang Selana Arus Mudik dan Balik 

 

Diskusi dalam pertemuan tersebut juga menekankan pentingnya fungsi jaringan pengawasan aset digital ACMF sebagai respons terhadap meningkatnya peran aset digital di pasar keuangan dan perdagangan, sekaligus melindungi investor dari praktek yang merugikan akibat kurang memadainya regulasi dan pengawasan.

 

ACMF dibentuk tahun 2004 di bawah naungan forum Menteri Keuangan ASEAN yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN yaitu Brunei Darussalam Central Bank (BDCB), Securities and Exchange Regulator of Cambodia (SERC), Indonesia Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan/OJK), Lao Securities Commission Office (Lao SCO), Securities Commission of Malaysia (SCM), Securities and Exchange Commission of Myanmar (SEC Myanmar), Securities and Exchange Commission of Philippines (SEC Philippines), Monetary Authority of Singapore (MAS), Securities andExchange Commission of Thailand (SEC Thailand), dan State Securities Commission of Vietnam (SSC Vietnam).

 

Tujuan ACMF adalah mengembangkan Pasar Modal di kawasan ASEAN dengan fokus pada harmonisasi kerangka pengaturan dalam rangka mencapai integrasi Pasar Modal yang lebih baik di ASEAN.

 

Print Friendly, PDF & Email

Share :

Baca Juga

Berita

Jamin Hak Suara Warga Binaan, Lapas Kelas IIA Jambi Lakukan Perekaman KTP Elektronik yang NIK nya belum terdaftar 

Berita

Pimpin Apel Pengamanan VVIP Kunjungan Kerja Presiden RI, Ini Arahan Danrem 042 Gapu

Berita

Gunakan Sepeda Motor, Kapolda Sumsel Irjen Pol Rachmad Wibowo Sisir Titik-titik Kemacetan

Berita

Polres Pali Tangkap Oknum Kepala Desa Yang Telah Gelapkan Dana Desa

Berita

Tangkap Suami Istri di Rumah Kontrakan, Polsek Tebing Tinggi Amankan 20 Paket Sabu

Berita

Pengadilan Tipikor Jambi Gelar Sidang Pemasangan Air Bersih Di Tanjabbar

Berita

Ditpolairud Polda Jambi Gelar Anjangsana ke Purnawiran dan Warakawuri Sambut HUT Polairud ke 73

Berita

Unit Reskrim Polsek Kumpeh Ulu Tangkap Pelaku Pembobolan Counter Handphone