Jambi- Nyamuk memang jenis serangga paling nyebelin. Jika menggigit tubuh manusia, mungkin efek samping terkecil adalah rasa gatal yang timbul. Namun paling parahnya jika diakibatkan oleh nyamuk pembawa virus demam berdarah, bisa membuat kematian.
Hal inilah yang menyebabkan masyarakat sering kali meminta untuk dilakukan fogging oleh puskesmas atau secara inisiatif melakukan fogging mandiri ditempat tinggalnya.
Perubahan cuaca yang tidak menentu dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia, hal ini membuat kita lebih rentan terhadap berbagai penyakit, seperti flu, pilek bahkan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Fogging adalah tindakan pengasapan dengan menyemburkan racun berupa insektisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Namun faktanya tindakan ini hanya membunuh nyamuk dewasa saja tidak untuk larva, telur ataupun jentik nyamuk. Selanjutnya telur, larva atau jentik akan berkembang menjadi nyamuk dewasa.
Dalam rangka memberantas tempat perkembangbiakan sekaligus untuk mengendalikan populasi dan penularan virusnya, Babinsa Kel. Thehok Koramil 415-10/Jambi Selatan, Serma Edi Sutopo bersama petugas dari Puskesmas Kebun Kopi, melakukan fogging atau pengasapan di wilayah yang ia bina, Senin (03/06/2024).
Menurut Edi Sutopo, fogging memang bukan merupakan cara mencegah satu-satunya perkembangbiakan nyamuk Aedes yang ada di sekitar kita, cara utama dan penting untuk pencegahan nyamuk yaitu dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yakni Menguras, Menutup dan Mengubur serta upaya plusnya dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk dan memasang kawat kasa pada ventilasi.
Pada musim pancaroba dengan cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini, masyarakat harus tetap waspada terhadap Demam Berdarah Dengue dan harus melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dilingkungan masing-masing.
Lakukan PSN 3M Plus minimal sekali seminggu ditempat kerja, dirumah dan disekitar lingkungan karena mencegah lebih baik daripada mengobati, pintanya.