Bidik Indonesia News- TEBO, Buntut dari tewasnya salah seorang warga Suku Anak Dalam (SAD), Pihak polres Tebo Dikabarkan sudah mengamankan Kanitpam perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Satya Kisma Usaha (SKU) atau PT Tebora Desa Betung Bedarah Barat, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Bukan hanya Kanitpam, polisi juga mengamankan Danru Security PT SKU. Kanitpam dan Danru security PT SKU ini dijemput aparat kepolisian pada Rabu sore 30 April 2025 sekitar pukul 17.00 wib.
” Kanit dan Danru dijemput polisi di pos security kebun Tebora sekitar pukul 17.00 wib, sore kemaren,” ujar salah seorang karyawan PT SKU kepada media ini, Kamis 1 Mei 2025.
Ia mengatakan, mungkin ini berkaitan dengan dugaan pengeroyokan yang menyebabkan warga SAD yang meninggal kemarin.
Sayangnya hingga berita ini terbit pihak kepolisian belum berhasil dimintai tanggapannya.
Diberitakan sebelumnya, Ning Ilham, Pj Kades Betung Bedarah Timur memastikan bahwa pelaku pengeroyokan warga SAD hingga meninggal itu bukanlah petani, pengurus koperasi atau pun pihak perusahaan PT Makin.
Dituturkannya, kurang lebih setengah jam setelah kami makan siang. Kami mendapat kabar bahwa ada bentrokan antara massa dengan warga SAD yang sedang membawa brondol sawit di Jembatan Sungai Kemang, Desa Betung Bedarah Barat.
” Saat itu dapat kabar juga bahwa warga SAD dibawa ke puskesmas sungai bengkal. Siapa pelaku pengeroyokan itu kami tidak tahu, tapi pastinya pelaku pengeroyokan itu bukan dari pihak petani, pengurus koperasi atau pun pihak PT Makin karena saat itu posisi saat terjadinya pengeroyokan kami sedang berkumpul di PT Makin,” tutur kades.
Ia juga menegaskan bahwa tempat kejadian pengeroyokan pada siang hari (kemarin) yang menyebabkan SAD meninggal itu juga bukan diwilayahnya.
” TKP- nya disungai Kemang, desa Betung Bedarah barat, bukan di wilayah desa Betung Bedarah Timur,” tegasnya.
Kades juga menjelaskan, terkait vidio percobaan penyerangan kepada anggota polisi oleh sejumlah warga SAD itu terjadi pada sore harinya sekitar pukul 17.00 wib.
” Lokasinya di PT Makin, Itu kejadiannya setelah pengeroyokan warga SAD oleh massa. Petugas bertahan disitu karena ada info serangan balik dari warga SAD karena pihaknya ada yang tewas. Keberadaan anggota TNI Polri disitu untuk melindungi karyawan PT Makin,” jelasnya lagi.